Photoshoper

"Apa ada yang salah dengan photoshoper?"

Begitulah sebuah pertanyaan yang pernah dilontarkan oleh seorang sahabat pembaca blog ini kepada saya seolah minta ketegasan tentang keberadaan seorang photoshoper yang sering mendapat tanggapan dengan konotasi yang miring dari para fotografer senior atau khususnya dari mereka yang belajar fotografinya pada jaman fotografi analog dulu.

Menurut hemat saya, tidak ada yang salah sama sekali dari keberadaan seorang photoshoper. Photoshoper hadir karena sebuah konsekuensi dari kemajuan teknologi fotografi. Yang tadinya hanya berteknologi analog menjadi fotografi digital. Sama halnya seperti seorang teknisi cuci cetak kamar gelap atau seorang tukang tusir foto ketika fotografi masih analog.

Seorang fotografer tidak harus menjadi seorang photoshoper walaupun dalam proses menghasilkan sebuah karya foto ia menggunakan software photoshop. Begitu pula sebaliknya. Seorang photoshoper adalah mereka yang bekerja full menggunakan software photoshop, baik itu untuk merancang desain grafis, memanipulasi karya foto, menggabungkan beberapa potongan gambar menjadi sebuah image baru atau jika di sebuah studio foto mereka adalah para editor foto yang merancang tampilan sebuah album foto agar tampil ciamik. Mereka ini adalah sejatinya seorang photoshoper.

Photoshop hadir sebagai perangkat lunak pengolah foto yang mudah digunakan oleh siapa saja untuk mengoreksi karya fotonya agar dapat tampil lebih layak. Sisi positif dari kemajuan teknologi adalah kemudahan bagi siapa saja untuk melakukan suatu pekerjaan yang tadinya hanya bisa dilakukan oleh pakarnya tanpa harus menjadi ahlinya. Sebuah keadaan yang harus dapat diterima oleh semua kalangan.

Namun masih ada suara-suara sumbang yang mengatakan bahwa kemudahan memotret saat ini banyak dimanfaatkan oleh fotografer 'dadakan' yang mengambil 'jatah' mereka yang memang menggantungkan hidup dari bidang ini. Seharusnya mereka tidak perlu takut, karena kwalitas dan pengalaman adalah sesuatu yang nggak begitu saja bisa dibeli. Tiap orang dapat saja memotret dan mengambil gambar, lalu memanipulasi hasilnya, tapi tidak semua orang bisa menjadi seorang fotografer.

Gimana pendapat sahabat?







photoshoper  :
facebook.com/ Dedy Bgenx Irawan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Branding dengan blogging

Makan Sedikit Tapi Perut Kenyang? Begini Caranya

Prospek bisnis fotografi